Film Saat Luka Bicara Cinta

Film

Saat Luka Bicara Cinta

Oleh :
Alim Sudio

Ide Cerita :
Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri
Dr. Wahyuni Refi Setyabekti
Deddy Mizwar
Anggi Frisca
Alim Sudio

Sinopsis

BARA PURNOMO (28), seorang jurnalis media online, mendapat penugasan untuk melanjutkan liputannya yang viral, mengenai para veteran tentara yang ikut berjuang dan bertugas di Timor Timur (waktu itu masih menjadi bagian dari RI). Bara diminta untuk datang berkunjung ke Timor Leste dan melanjutkan reportasenya mengenai keadaan negara yang telah 25 tahun berdiri sebagai negara mandiri. Bara merasa berat untuk menjalankan tugas ini, baginya, Timor Leste adalah luka. Luka yang dialami Ayah (angkatnya), Letjen TNI (Purn) RICKY PURNOMO (65), yang dulu ikut memimpin perjuangan mempertahankan Timor Timur.  Luka pribadi bagi Bara, karena dia adalah anak Timor Leste yang diambil dari hutan pertempuran dan kemudian diadopsi oleh Tentara Indonesia. Bagi Bara, darahnya adalah Indonesia, kecintaannya pada Indonesia, setebal rasa cinta Ayah (angkat) nya pada negeri ini. Kembali ke Timor Leste, merupakan beban bagi Bara, seakan kembali pada rumah yang sudah menolak dirinya. Apalagi Ayah Ricky meminta agar Bara menggunakan kesempatan ini untuk mencari tahu mengenai keluarga sedarahnya, karena mereka pasti bahagia dan lega bisa bertemu kembali dengan bayi yang ternyata masih hidup.

Selama di Timor Leste, Bara didampingi oleh KASIH PERTIWI (28), seorang staf WNI yang bekerja di Pusat Budaya Indonesia di kota Dili. Kasih sendiri juga sedang sibuk sebagai ketua panitia untuk menyiapkan perayaan 17 Agustus. Tugas mendampingi Bara menjadi beban tersendiri baginya. Kasih didampingi oleh asistennya, NEOMI (22) gadis Timor Leste, yang berdarah campuran, karena ibunya berasal dari kota Malang. Kasih kesal karena mereka harus menunggu Bara di perbatasan Atambua selama dua jam. Kasih semakin kesal ketika Bara menunjukkan sikap yang sinis terhadap Timor Leste. Kasih kost di rumah Neomi. Neomi tinggal bersama Ayah dan ibunya. Ayahnya, FREDERICO (48), seorang aktifis Pro Kemerdekaan Timor Leste, yang sempat mengenyam pendidikan di Malang, Indonesia. Frederico sekarang menjabat sebagai salah seorang staf ahli presiden Timor Leste.

Kasih sangat berambisi untuk menyukseskan perayaan hut kali ini, karena sangat memberikan arti bagi kemajuan rekonsiliasi RI dan Timor Leste. Untuk itu, kasih mengundang seniman-seniman garis keras / anti rekonsiliasi untuk ilut bergabung dalam pameran, agar bisa menyatu dalam damai. Salah satunya adalah seorang pelukis yang dikagumi kasih, TOMAZ MENDOZA (42). Namun Tomaz menolak untuk ikut serta sebelum bertemu dulu dengan Kasih. Bara menawarkan diri untuk ikut bertemu dengan Tomaz. Bara ingin mengetahui pikiran orang-orang yang menentang rekonsiliasi. Pertemuan itu menjadi perdebatan yang keras antara Tomaz dan Bara, karena Bara tidak terima begitu saja, Tomaz menyalahkan Indonesia sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap darah yang tumpah dalam perjuangan Timor Leste.

Aksi Bara membela kepentingan Kasih membuat Kasih bersimpati pada Bara. Hingga kemudian, Bara membuka diri dan mengakui identitas dirinya sebagai anak Timor Leste. Kasih mengajak Bara untuk ikut makan malam bersama keluarga Neomi. Neomi mendorong Ayahnya untuk memfasilitasi Bara bertemu dengan Presiden Timor Leste. Bapak RAMOS HAORTA. Sementara itu, Tomaz meminta pertemuan ke dua. Tomaz mengundang Kasih untuk hadir di pernikahan keluarganya di daerah Baucau.

Kasih berangat ke Baucau dan diperkenalkan pada keluarga besar Tomaz. Di sana Kasih juga baru mengetahui kalau JUANITA (8) salah satu anak paduan suara PBI adalah keponakan Tomaz. Namun, Kasih merasa disudutkan oleh Tomaz ketika Tomaz memaksa Kasih untuk memahami kalau Rekonsiliasi adalah pengkhinatan bagi rakyat Timor Leste. Kasih hendak pulang, tapi langkahnya terhenti ketika Perdana Menteri, XANANA GUSMAO muncul dan mengajak Kasih untuk menikmati pesta, dengan berdansa.

Sementara itu Bara menceritakan latar belakang pribadinya pada Presiden Timor Leste Hal ini membuat Presiden memerintahkan Frederico untuk mencari tahu mengenai keberadaan ayah kandung Bara.

Keesokaan harinya, Bara diberitahu kalau Ayah Kandungnya adalah ALFREDO LOPEZ (65), Pemimpin perjuangan Fretilin melawan Indonesia. Hal ini membuat Bara shock bukan main, Ayah kandungnya adalah musuh terbesar ayah Angkatnya. Bara merasa semakin beban, tidak tahan Bara menelpon Ayah Kandung dan mengungkapkan beban hatinya.

Bara mengajak Kasih untuk ikut dengan bertemu dengan Alfredo Lopez, yang sekarang menjadi camat di Pulau Autoro. Bara tidak menduga bahwa pertemuan dengan Ayahnya, berlangsung penuh haru. Afredo meminta maaf telah meninggalkan Bara. Salah satu anak buah Alfredo, MARTINO SOARES (62), dengan bangga menunjukkan jaket tentara TNI yang berhasil dia ambil setelah berhasil membunuh tentara tersebut. Tentara tersebut bernama YUNUS SUKARDI.

Mendengar nama tersebut Kasih shock karena Yunus adalah Ayahnya yang tewas dalam pertempuran di Timor Leste. Selama ini kasih hanya mengunjungi makam Pahlawan Tak dikenal karena jasad Ayahnya tidak pernah ditemukan. Kasih terpukul karena berhadapan langsung dengan pembunuh Ayah kandungnya. Namun Kasih mencoba memahami bahwa konsekuensi perang adalah korban yang berjatuhan. Sikap damai dari Kasih mempengaruhi Bara untuk mencoba mengobat luka di hatinya yang dia biarkan menganga selama ini. Bara pun menerima Alfredo dan Timor Leste sebagai bagian dari identitas dirinya, tanpa perlu khawatir mengkhianati tanah airnya, Indonesia.

Menjelang perayaan 17 Agustus, Kasih mendapat kabar buruk kalau seniman-seniman mengundurkan diri. Perayaan terancam gagal. Apalagi Juanita yang seharusnya menyanyi juga tidak datang saat latihan di panggung. Kasih menduga kalau ini semua karena provokasi Tomaz Mendoza. Kasih nekad, segera menemui Tomaz untuk mengkonfrontasi aksinya. Sementara itu Bara mengetahui kenyataan yang sebenarnya, mengapa Tomaz menentang rekonsiliasi. Tomaz juga mengalami luka yang mendalam karena istrinya meninggal akibat trauma fisik yang pernah dia alami saat masih kecil di kala referendum. Hal ini membuat Tomaz memendam marah. Bara segera menyusul Kasih untuk menemui Tomaz. Luka yang mereka alami haruslah terobati.