Pacitan, 28 Agustus 2025 – Tim Produksi Film Saat Luka Bicara Cinta dari WRS Corporation melakukan audiensi dengan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal (Hor) (Purn.) TNI Susilo Bambang Yudhoyono, bertempat di Museum dan Galeri Seni SBY Ani, Pacitan, Jawa Timur.
Dalam audiensi tersebut, tim produksi memaparkan gagasan, nilai, dan pesan utama yang diusung melalui film Saat Luka Bicara Cinta. Film yang digarap dengan ide cerita dari Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, Dr. Wahyuni Refi Setyabekti, Deddy Mizwar, Anggi Frisca, serta Alim Sudio ini menyoroti kisah kemanusiaan, luka sejarah, dan upaya rekonsiliasi antara Indonesia dan Timor Leste.
Film ini mengisahkan Bara Purnomo, seorang jurnalis muda yang harus meliput kehidupan di Timor Leste, negeri yang menyimpan luka mendalam bagi dirinya dan ayah angkatnya, seorang mantan jenderal TNI. Dalam perjalanannya, Bara bertemu dengan Kasih Pertiwi, staf Pusat Budaya Indonesia di Dili, yang kemudian menemaninya melewati konflik batin, pertemuan dengan keluarga kandung, hingga menghadapi kenyataan pahit masa lalu yang sarat dengan pengkhianatan, kehilangan, dan perjuangan rekonsiliasi.
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menyambut baik inisiatif WRS Corporation dalam mengangkat tema yang menyentuh sisi kemanusiaan dan perdamaian. Menurutnya, film ini memiliki nilai penting tidak hanya bagi dunia perfilman nasional, tetapi juga sebagai cerminan perjalanan sejarah bangsa dalam merawat hubungan baik dengan Timor Leste.
Audiensi di Museum SBY Ani ini menjadi tonggak penting bagi WRS Corporation untuk memperkenalkan film Saat Luka Bicara Cinta sekaligus membuka ruang apresiasi terhadap karya seni yang mengangkat tema perdamaian, cinta, dan rekonsiliasi lintas bangsa.